Sumber: oleh Wuryanano. http://masterkekuatanpikiran.blogspot.com/2013/01/cara-melakukan-telephaty.html
CARA MELAKUKAN TELEPHATY
Telepati berasal dari dua kata yaitu :
“tele” berarti
“jauh” dan
“pathos” berarti
“perasaan”. Telepati secara harfiah artinya adalah “merasakan dari jarak jauh”.
Telepati adalah gejala alamiyah yang sudah ada sejak kita masih
bayi. Semua anak bayi memiliki kemampuan telepati secara alamiyah. Anak
bayi belum mampu mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata
kata. Ia menyampaikan dan mengungkapkan keinginannya melalui perasaan
yang dipancarkan.
Ketika seorang ibu pergi berbelanja kepasar dan anak bayinya yang
masih menyusu ditinggal sedang tidur dirumah, tiba tiba ia merasa
gelisah dan ingat pada anak bayinya dirumah. Ia tidak bisa
berkonsentrasi untuk belanja, fikirannya hanya tertuju pada bayinya.
Air susunyapun mengalir dengan sendirinya, ia tidak bisa menahan
keinginannya nuntuk segera pulang menemui bayinya. Ia segera kembali
kerumah, dan didapatinya anak bayinya sedang menangis, ia segera
menggendong dan menyusui bayinya. Hatinya menjadi tentram dan anak
bayinya pun berhenti menangis. Itulah hubungan telepati yang dilakukan
seorang bayi kepada ibunya.
Sejak bayi kita sudah mempunyai kemampuan telepati, karena pada anak
bayi otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Seiring dengan
pertumbuhan usia, peranan otak kiri semakin dominan dan peranan otak
kananpun berkurang, maka kemampuan berkomunikasi dengan telepatipun
berkurang pula. Sebenarnya kemampuan telepati ini bisa diasah dan
dirawat terus dengan melakukan latihan. Telepati adalah cara
berkomunikasi menggunakan fikiran bawah sadar atau otak kanan. Setiap
orang bisa melakukannya asal mau mencoba dan melatihnya, karena pada
dasarnya ketika masih bayi semua orang pernah melakukan komunikasi
dengan telepati. Kemampuan telepati jadi berkurang karena kita lebih
banyak menggunakan otak kiri daripada otak kanan. Pancaran sinyal
telepati dilakukan oleh fikiran bawah sadar melalui otak belahan kanan,
dan diterima oleh penerima melalui otak belahan kanan pula.
Sinyal yang diterima umumnya berupa perasaan. Hubungan telepati
biasanya lebih mudah dilakukan antara orang yang mempunyai hubungan
emosi. Misalnya antara ibu/bapak dengan anaknya, abang dengan adik, dua
orang yang sedang pacaran, karib kerabat, teman bisnis yang akrab,
suami istri dan lain sebagainya. Saya pernah menerima sinyal telepati
dari ayah saya yang sedang sakit. Satu waktu ketika saya baru sampai
dikantor saya di PLN Gambir, tiba-tiba saya ingat ayah saya dan ingin
sekali menemuinya dengan segera. Keinginan saya untuk bertemu beliau
begitu kuat, saya tidak bisa konsentrasi kerja. Akhirnya saya minta staf
saya menyiapkan kendaraan dan mengantar saya kerumah ayah di Ciputat.
Sampai dirumah ayah, beliau keluar sambil memegang mulutnya yang tampak
agak miring dan berkata: ”Bapak… sakit !” . Rupanya beliau terkena
serangan stroke ringan, dan ingin sekali bertemu dengan saya, karena
ketika itu belum ada fasilitas telepon sedang ia sangat butuh pada saya,
tanpa sengaja fikiran yang kuat telah memancarkan sinyal telepati yang
kuat dan dapat saya terima.
Saya juga pernah memanfaatkan kemampuan telepati ini untuk
berkomunikasi dengan seorang teman. Tahun 1989 belum ada fasilitas HP
seperti sekarang. Satu ketika saya sedang berada di Tangerang dan
sangat butuh bertemu seorang teman yang tinggal di Bekasi. Saya mencoba
berkomunikasi dengan kekuatan fikiran, saya bayangkan wajah teman saya
itu, dan saya rasakan keberadaannya, saya sampaikan pesan bahwa satu
jam lagi saya akan datang kerumahnya. Saya rasakan bahwa ia telah
menerima pesan saya. Ketika saya sampai dirumahnya, ia sedang duduk
diruang tamu, ketika ia melihat saya ia berkata: ” Eh..bener lu, datang
! ” . Rupanya ia sudah merasa bahwa saya akan datang kerumahnya. Saya
tahu bahwa pesan saya sudah sampai padanya, dari ucapannya itu, saya
tidak pernah mengatakan padannya bahwa saya telah mengirim sinyal
telepati padanya.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari hari kita sering menerima pesan
telepati, hanya saja kita kurang begitu memperhatikan. Satu ketika kita
ingat seorang teman yang sudah lama tidak jumpa, ketika kita sedang
melamun tentang teman tersebut, tiba2 telepon berdering, ternyata
telepon dari teman yang sedang kita ingat itu. Ketika anda ingin
mengatakan sesuatu, tiba tiba teman yang didepan anda sudah
mengucapkannya lebih dahulu. Ketika anda ingin menyusul seseorang yang
bersepeda didepan anda, tiba tiba orang itu menengok pada anda. Dan
banyak lagi kejadian sehari hari yang kurang kita perhatikan.
Dalam sejarah tercatat nama Emanuel Swedenborgh seorang sarjana
Swedia hidup diabad 18. Semula ia lebih cenderung mempelajari ilmu alam
tetapi belakangan ia lebih tertarik dengan ilmu ghaib/occoultisme.
Dalam suatu rapat yang dihadiri kalangan cendekiawan, tiba tiba
Swedenborgh berlarian keana kemari, mukanya pucat penuh kekawatiran.
Seperti orang kurang waras ia mengatakan, baru saja terjadi kebakaran
besar di Stockholm, rumah sahabatnya terbakar namun rumahnya selamat
dari amukan api. Tiga hari kemudian ada kabar dari Stockholm bahwa kota
itu mengalami kebakaran besar. Umumnya sinyal telepati akan memancar
kuat secara otomatis ketika saat seseorang berada pada kondisi
terjepit, tertekan dan terdesak, dan saat seseorang dipengaruhi oleh
perasaan emosi, takut, gembira, cemas, yang kuat. Pada saat itu fikiran
bawah sadar (otak kanan) lebih dominan daripada fikiran sadar (otak
kiri).
Seorang dokter di Perancis bernama Andral mengisahkan suatu
peristiwa ketika terjadi pertengkaran antara seorang petani dengan
pandai besi. Petani itu mengeluh bahwa setiap malam jam 22 .00 – 24.00
telinganya diganggu suara gemuruh seperti besi beradu sehingga
menyebabkan ia tidak bisa tidur.
Mendengar penuturan petani itu, pagi harinya Andral memanggil pandai
besi tetangganya dan bertanya kepada pandai besi itu, aktivitas apa
saja yang dilakukannya sekitar jam 22.00 – 24.00. Pandai besi itu
mengaku bahwa pada jam itu ia bekerja menempa besi sambil membayangkan
wajah petani tetangganya yang telah mendholimnya, dan ia berharap suara
besi yang ditempanya mampu menembus tembok kamarnya.
Andral lalu berkata:” Baik keinganmu telah tercapai, mulai saat ini
hentikanlah ulah jahatmu itu , atau aku adukan engkau kepada polisi” .
Malam hari berikutnya pandai besi itu menghentikan kegiatannya tersebut
dan petani itupun bisa tidur dengan tenang. Itulah beberapa gejala
telepati yang bisa saja terjadi pada diri kita. Kasus serangan mental
seperti yang dialami petani itu bisa saja terjadi pada siapapun.
Terjadinya biasanya tidak disadari oleh pelaku maupun orang yang
mengalami serangan, karena aktivitas ini memang berada pada wilayah
fikiran bawah sadar. Untuk menghindari terjadinya serangan mental ini
Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun , jangan sampai
menyakiti hati tetangga, atau orang disekitar kita. Rasulullah
mengingatkan kepada kita :”Takutilah do’a (jeritan) orang yang
teraniaya , karena do’a orang yang teraniaya itu di ijabah”.
Keluhan atau jeritan orang yang teraniaya biasanya diikuti dengan
emosi yang kuat, ini akan memancarkan sinyal telepati. Karena itu
Rasulullah mengingatkan kita agar jangan sampai mendholimi tetangga
atau orang lain. Berlaku ramah dan santun terhadap tetangga sangat
dianjurkan oleh Rasulullah. Kita juga dianjurkan untuk selalu memaafkan
kesalahan orang lain. Karena kebencian, kemarahan yang disertai emosi
yang kuat juga bisa memancarkan kekuatan telepati . Getaran telepati
yang merusak ini disebut juga serangan mental. Untuk melindungi diri
dari serangan ini Islam mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun,
jangan menyakiti hati orang lain. Disamping itu juga dianjurkan untuk
membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nash.
Serangan mental yang berupa telepati ini biasanya terjadi pada orang
yang berhubungan dekat atau memiliki hubungan emosi, seperti orang tua
dengan anak, antara adik dan kakak, antara tetangga, sahabat karib,
pasangan suami istri, orang yang berpacaran, antara majikan dengan
karyawan dan lain sebagainya. Pasangan suami istri yang tidak akur ,
biasanya sering melakukan serangan ,mental antara satu dengan yang
lainnya. Kalau sudah begitu ada saja kesialan yang akan dialami oleh
rumah tangga itu, rezeki jadi seret, usaha terancam bangkrut, suasana
di rumah tidak nyaman, panas dan selalu ingin bertengkar. Soal kecil
jadi besar.
Untuk menambah wawasan pembaca tentang telepati dibawah ini saya
sampaikan tulisan dari mas Wuryanano tentang telepati yang saya copy
dari blog beliau ”Wuryanano.blogspot.com”.
(1) Mengenal Kemampuan TELEPATI…
Oleh : Wuryanano
Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar atau membaca istilah
TELEPATI ini. Dan, biasanya pula, sebagian dari Anda memandangnya
dengan “sebelah mata” bahkan terkadang ada juga yang
mencemoohkannya…menganggap TELEPATI adalah hal yang tidak masuk di akal
dan sangat misterius sifatnya. Salah satu kemampuan TELEPATI adalah
bisa mengamati bahkan bertindak untuk kejadian-kejadian dari jarak
jauh.
TELEPATI sebenarnya merupakan bagian dari daya berpikir kita pada
OTAK KANAN. Tapi ada kecenderungan sebagian besar dari kita untuk
menghalangi atau membatasi daya berpikirnya, hanya mengutamakan hal-hal
yang dipandang ilmiah dan logis, tetapi mengabaikan hal-hal yang
bersifat intuitif dan imajinatif. Kecenderungan untuk lebih banyak
menggunakan daya berpikir pada OTAK KIRI yang ilmiah dan logis inilah,
secara pasti telah menghambat daya berpikir kita pada OTAK KANAN yang
bersifat intuitif dan imajinatif…dan merupakan bagian yang bertanggung
jawab pada sisi EMOSI manusia.
Kita memang tidak dapat mengingkari, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah
ini telah berhasil memajukan kualitas kehidupan, meskipun kemajuan itu
masih belum terlalu merata. Tapi mungkin disebabkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan inilah, maka kemampuan berpikir pada otak kanan cenderung
diabaikan.
Meskipun demikian, saya sangat yakin, para pembuat kemajuan di
berbagai bidang kehidupan ini SEBENARNYA juga menggunakan kemampuan
OTAK KANAN nya, untuk melakukan hal-hal yang bersifat intuitif,
imajinatif dan tidak masuk akal pada awal-awalnya. Tetapi sebagian
besar dari kita…para penikmat kemajuan inilah yang memiliki
kecenderungan untuk mengabaikan kemampuan daya berpikir pada otak
kanan…termasuk di dalamnya adalah kemampuan TELEPATI, yang sesungguhnya
itu sudah ada sejak kita lahir ke dunia ini…dan merupakan BAKAT ALAMI
setiap manusia.
TELEPATI, dalam aspek kehidupan ini bukanlah sekedar kemampuan untuk
mengirimkan dan menerima signal pemikiran secara “bolak-balik”
diantara si pengirim dan si penerima. Tetapi
TELEPATI juga memiliki arti melatih meningkatkan kesadaran diri…untuk
bisa lebih sadar menghargai potensi berpikir dan beremosi kita yang
sesungguhnya punya kekuatan SUPER ini, dan saya lebih senang menyebutnya
dengan istilah SUPER MIND POWER.
Anda pun bisa melakukan Telepati ini…dan biasanya secara tidak
disadari. Misalnya, pernahkah Anda membayangkan seseorang yang jauh
tempat tinggalnya
(tapi secara emosional dekat dengan Anda)
agar dia menghubungi Anda…dan tiba-tiba telepon Anda berbunyi, setelah
Anda angkat…eh ternyata orang yang Anda bayangkan itu menghubungi Anda.
Atau, Anda memikirkan anak Anda, istri/suami agar dia mau melakukan hal
seperti yang Anda inginkan, dan anak Anda, istri/suami langsung
melakukannya…tanpa Anda ucapkan langsung lewat kata-kata.
Yaa…itulah TELEPATI. Dan masih banyak lagi contoh kejadian
“telepatikus” di dalam kehidupan ini. Pada Telepati tingkat lebih
tinggi, seseorang bisa berkomunikasi langsung hanya melalui pikiran
atau antar pikiran saja, tanpa lewat kata-kata verbal…
bisa menghemat mulut nih…hehehe.
Termasuk juga bisa menyembuhkan kasus penyakit dengan hanya
mengirimkan gelombang energi penyembuh…itupun termasuk aspek dari
Telepati pada tingkat lebih tinggi.
Dan, karena Telepati ini bekerja berdasarkan daya pikir OTAK KANAN,
maka harus mengandung EMOSI pada saat melakukannya…benar-benar harus
Anda sisipkan perasaan EMOSI JIWA Anda untuk melakukan Telepati
ini…jika tidak, maka Telepati tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Ok, sementara ini dulu, yang bisa saya tulis untuk sekedar
mengingatkan Anda, bahwa TELEPATI ini sebenarnya kemampuan yang
alami…merupakan bakat alami sejak kita dilahirkan, yang tentunya bisa
dimiliki oleh setiap orang, dan bukanlah merupakan hal yang mistis,
klenik apalagi tabu. TELEPATI itu sesungguhnya normal adanya.
(2) Mencoba Latihan TELEPATI…
Banyak orang beranggapan, bahwa kemampuan TELEPATI tidak membutuhkan
latihan apapun, dan menganggapnya itu adalah bagian dari BAKAT ALAMI
saja, yang tidak perlu latihan. Tapi bagi orang yang telah mengerti,
pasti menyadari bahwa kemampuan Telepati pada awalnya harus dilatih dan
dibangun lebih dulu, kemudian semakin memantapkan kekuatannya dengan
melatihnya secara hati-hati dan terus menerus…sehingga akan didapatkan
hasil-hasil yang bermanfaat.
TELEPATI, seperti kecakapan berpikir lainnya…dapat dipergunakan
untuk maksud baik dan jahat. Di sini, kita dihadapkan pada masalah
ETIKA dan MORAL. Apakah alasan Anda belajar dan berlatih TELEPATI? Coba
Anda melihat dengan cermat alasan pribadi Anda untuk berlatih dan
menggunakan kecakapan Telepati ini.
Secara umum, ada
3 pandangan pernyataan dari yang berhasrat untuk berlatih kecakapan TELEPATI, yaitu:
- Pertama, sekedar punya hasrat untuk
mengetahui Telepati, dan hanya ingin mengembangkannya untuk
keuntungan pribadi tanpa melibatkan orang lain secara langsung.
- Kedua, sangat berhasrat untuk bisa menguasai kekuatan Telepati dan mengembangkannya untuk melayani dan membantu orang lain.
- Ketiga, merasa harus menggunakan
kekuatan Telepati untuk menguasai orang lain, dan menentang
keinginan mereka, agar mau menuruti kemauannya.
Sejauh mana pokok persoalan menyangkut hubungan Telepati, tentu saja
ada pertimbangan-pertimbangan dasar tertentu yang harus
diperhitungkan…yaitu tentang tanggung jawab moral.
Kemampuan TELEPATI adalah peranan dari OTAK KANAN, yang bertanggung
jawab pada sisi emosi, imajinasi, dan intuisi kita…yang kesemuanya itu
terpendam di dalam alam PIKIRAN BAWAH SADAR. Oleh sebab itu, langkah
awal untuk berlatih kemampuan TELEPATI adalah Anda harus menghidupkan
“mesin mental” di pikiran sadar Anda untuk bersiaga penuh kesadaran,
bekerja sama dengan pikiran bawah sadar Anda.
Keyakinan dan percaya diri Anda adalah hal utama yang harus Anda punyai sebelum memulai berlatih TELEPATI.
Karena perlengkapan sebenarnya dari kemampuan Telepati adalah pada
bagian tingkat SADAR PIKIRAN Anda yang dilingkupi oleh perasaan EMOSI
JIWA secara rileks…baik Anda sebagai Pengirim atau Penerima.
Cobalah berkonsentrasi selama beberapa saat pada BAYANGAN PIKIRAN
yang hendak Anda kirimkan kepada seseorang, juga pikirkan bahwa Anda
sangat ingin memproyeksikan PESAN tersebut dari tempat Anda berada ke
beberapa tempat yang jauh. Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima
pesan Anda di beberapa tempat yang jauh dari Anda, bisa menerima pesan
dari Anda. Dan, jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi
Anda pada saat berkonsentrasi mengirimkan pesan secara TELEPATI itu.
Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang
menyelubungi pesan…maka itu sering menyebabkan proses Telepati menjadi
gagal.
Kebanyakan para Pemula gagal pada tahap awal ini, karena mereka
merasa TEGANG saat melakukan konsentrasi dengan sepenuh emosi jiwa.
Ketegangannya biasanya dilihat dari bahasa tubuhnya yang otomatis sudah
menjelaskannya…misalnya dari alis mata yang berkerut, mata yang
dipejamkan dengan sangat rapat, mengatupkan bibir rapat-rapat sampai
monyong atau terlihat dari otot-otot tubuhnya yang keras menegang saat
mencoba berkonsentrasi itu. Hal-hal TEGANG seperti ini harus Anda
hindari…janganlah tegang pada saat melakukan konsentrasi.
Pada Latihan Telepati, semua bagian tubuh dan pikiran
haruslah rileks meskipun tetap konsentrasi dengan tingkat keheningan
yang semakin dalam. Oleh sebab itu, sebelumnya Anda harus
melatih diri untuk bisa rileks dan santai…meskipun dalam waktu
bersamaan sedang melakukan KONSENTRASI PIKIRAN. Beberapa tulisan saya
di
Blog ( Wuryanano.blogspot.com) tentang latihan olah
nafas, relaksasi, dan meditasi, bisa Anda lakukan lebih dulu untuk
membiasakan diri berkonsentrasi, dan berimajinasi secara rileks dan
santai.
Dengan mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara FISIK
dan PIKIRAN, maka Anda sebagai si Pengirim pesan Telepati akan
mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi Anda di
sana. Gambaran mental yang Anda ciptakan dengan jelas ini juga seiring
dengan kemauan dan kemampuan Anda untuk melatih kekuatan imajinasi
visualisasi Anda, sehingga Anda mampu membentuk dan menggambarkan pesan
Anda sejelas mungkin, yang selanjutnya itu akan otomatis tersimpan di
dalam pikiran bawah sadar Anda…dan bisa Anda gunakan berulang-ulang.
( 3 ) Membangun KEDEKATAN lewat TELEPATI…
Banyak cara bagi setiap orang, untuk membangun kedekatan dengan
orang-orang lainnya. Mungkin juga kedekatan dengan binatang dan
tumbuhan, bahkan kedekatan dengan alam semesta secara umum. Pada
umumnya cara-cara yang dipakai melakukan pendekatan tersebut adalah
secara fisik bertemu tatap muka dan komunikasi lisan mungkin juga
tulisan.
Akan tetapi, secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita
sebenarnya telah melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak
percaya? Cobalah Anda ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda
dulu melakukan pendekatan pada calon pasangan hidup Anda, yang mungkin
saat ini sudah menjadi suami atau istri, atau sekarang masih dalam taraf
pacaran atau tunangan. Nah, bagaimana cara Anda melakukan pendekatan
dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu, sampai calon pasangan
yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?
Bukankah saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan
upaya pendekatan dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran?
Anda sering membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu,
Anda sering berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap
perasaan emosi jiwa, betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk
menjadi pasangan hidup Anda. Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu?
Iya..jelas memang begitulah. Saya pun melakukannya kok…hehehe…dan
terbukti berhasil kan?
Nah, jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi,
maka itu artinya Anda telah melakukan suatu upaya secara
TELEPATI….meskipun saat itu Anda tidak menyadarinya, bahwa Anda telah
melakukan Telepati. Itu artinya, kemampuan TELEPATI memang sudah
dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini…jadi Telepati memang hal
yang wajar, lumrah saja.
Tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita
melupakan cara-cara “telepatikus” seperti itu. Kita cenderung ingin
berpikir yang logis dan bisa dihitung secara matematis saja…melupakan
hal bersifat imajinatif dan intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh
pola pendidikan yang kita terima, yang selalu mengedepankan berpikir
logis dan matematis, yang diaktifkan oleh fungsi otak kiri
saja…sedangkan fungsi otak kanan, yang bertanggung jawab pada imajinasi
dan intuisi termasuk didalamnya kemampuan telepati, cenderung
diabaikan…atau diremehkan dan dianggap tidak begitu bermanfaat bagi
kehidupan di era modern ini.
Tulisan saya ini, hanya mengingatkan, bahwa dengan kekuatan
TELEPATI, sebenarnya Anda bisa menjalin dan membangun kedekatan dengan
orang lain, maupun dengan setiap makhluk di alam semesta ini…termasuk
juga dengan alam semesta yang juga merupakan salah satu makhluk ciptaan
Allah SWT ini.
Cobalah Anda lakukan Telepati dalam menjalin dan membangun kedekatan
hubungan Anda, entah itu hubungan persahabatan, kekeluargaan,
percintaan atau hubungan bisnis. Lakukanlah dengan menggunakan
kemampuan Telepati Anda…dan lihatlah apa yang akan Anda peroleh. Saya
yakin jika Anda serius melakukan upaya Telepati dalam menjalin,
membangun, dan menjaga keharmonisan serta kedekatan hubungan-hubungan
Anda dengan orang-orang lainnya, atau dengan sesama makhluk ciptaan
Allah…maka kehidupan yang Anda jalani menjadi lebih indah dan menyenangkan.
Cara melakukan Telepati sudah saya uraikan secara sederhana di
tulisan sebelum ini. Memang sesungguhnya sederhana saja cara melatih
kekuatan Telepati ini, karena Telepati ini merupakan bagian dari
kekuatan pikiran kita…yang sering saya sebut sebagai Super Mind Power
ini.
Tidak ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam mencapai
sukses dan kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap
karunia Ilahi yang sudah ada di dalam diri Anda… termasuk kemampuan
TELEPATI ini.
Selamat membangun kedekatan dan keharmonisan hubungan-hubungan Anda melalui kekuatan Telepati. Cobalah!